Radiasi Wi-Fi Ganggu Kesehatan, Hindari Hotspot Internet ???

Apa iya ???


Terus terang gue sebagai pengguna setia Hotspot anytime... anywhere kalo lagi ngopi-ngopi sore ato dinner bareng teman di Mall jadi sangat terganggu dengan berita ini.

Hotspot dengan jaringan Wireless Fiedelity (Wi-Fi) untuk akses Internet sedang digalakkan di negeri kita. Namun, di Jerman yang terjadi malah sebaliknya.

Kementerian Lingkungan Jerman justru memperingatkan rakyatnya sedapat mungkin menghindari penggunaan koneksi Internet secara wireless melalui Wi-Fi. Alasannya, hal ini disinyalir merupakan cara untuk menghindari resiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan gelombang wireless tersebut.

Laporan dari The Independent mengungkapkan bahwa Kementrian Lingkungan Jerman ini telah menghimbau orang-orang untuk menghindari radiasi yang ditimbulkan Wi-Fi dengan lebih memilih menggunakan koneksi kabel Internet konvensional saja.

The Independent pun mengklaim bahwa kebijakan ini membuat Jerman tetap pada posisinya yang menganggap Wi-Fi berpengaruh negatif terhadap kesehatan.

Sebelumnya kelompok penentang Wi-Fi di Tottenham, Inggris juga menginginkan teknologi ini agar dilarang penggunaannya di sekolah-sekolah dengan alasan yang sama. Gelombang radio telah digunakan untuk berbagai hal selama seratus tahun termasuk juga untuk teknologi Wi-Fi. Namun memang terdapat anggapan bahwa penggunaannya yang terus meningkat memungkinkan menyebabkan efek negatif bagi manusia.

Lebih dari 30 penelitian juga telah dilakukan untuk menyelidiki pengaruh gelombang elektromagnetik ini bagi otak. Namun, hanya tiga penelitian yang mengungkap kemungkinan dampak buruk bagi kesehatan. Itupun, penelitian ini disebut-sebut mempunyai kesalahan metodologi.


Radiasi Elektromagnetik Wi-Fi


Publikasi tentang dampak negatif wi-fi sehubungan dengan radiasi elektromagnetik yang ditimbulkannya ini awalnya datang dari sebuah kasus yang dialami seorang wanita di London, yang datang ke institusi kesehatan dengan keluhan nyeri di bagian kepala, telinga, tenggorokan dan beberapa bagian tubuh lain bila berada dekat dengan peralatan elektronik atau menara pemancar.

Perangkat elektronik, memang memiliki radiasi elektromagnetik dimana dalam jumlah besar bisa mengakibatkan gangguan fisiologis hingga memicu pertumbuhan sel-sel abnormal seperti kanker, namun intensitasnya berbeda-beda dan ada patokan batas aman yang dianggap tidak sampai membahayakan kesehatan.

Atas keluhan ini berikut anjuran dokter yang mendiagnosanya sebagai suatu keadaan elektrosensitif, wanita tadi melindungi rumahnya dengan perangkat khusus antiradiasi untuk meminimalkan gelombang elektromagnetik dari teknologi wi-fi di sekitar tempat tinggalnya. Beberapa publikasi lanjutan tentang dampak radiasi wi-fi ini kemudian dilansir di Swedia langsung dari pemerintahnya serta di Norwegia lewat pernyataan perdana menterinya sendiri.

Lagi-lagi, kemungkinan pemberitaan yang awalnya banyak beredar di dunia maya ini sempat dianggap sebagai hoax, suatu berita isu yang belum bisa diyakini kebenarannya, namun adanya beberapa penelitian yang dilaporkan dari institusi resmi mungkin mulai membuat beberapa pihak bersangkutan mulai memikirkan hal ini.

Sebagian laporan resmi tersebut menyebutkan tingginya intensitas radiasi elektromagnetik di beberapa situs lokasi wi-fi, namun tak sedikit juga yang melaporkan bahwa intensitas tadi masih berada di bawah ambang batas senilai dengan radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh beberapa perangkat yang aman seperti televisi maupun radio, begitupun, kesimpang-siuran ini jelas menimbulkan suatu kekhawatiran bagi sebagian orang yang sangat perduli dengan kesehatannya, belum lagi pengakuan sejumlah aktifis di luar negeri yang bergabung untuk mendesak pembatasan penggunaan wi-fi, yang bagi sebagian masyarakat lain sangat diperlukan itu.

Beberapa kampus di negara-negara maju malah sudah ikut melarang penggunaan teknologi ini di sekitar lingkungan pendidikan mereka, meski belum ada kejelasan akan bahayanya.


Benarkah Berbahaya ?


Banyaknya publikasi dari pengaruh radiasi elektromagnetik situs-situs umum penyedia wi-fi tadi turut juga memuat kekhawatiran mereka yang dialamatkan lebih ke penggunaan perangkat komputer dan juga usia penggunanya. Di luar masalah kesensitifan masing-masing individu terhadap radiasi elektromagnetik ini, sebagian ahli menyebutkan bahwa anak-anak jauh lebih sensitif dibandingkan dengan usia dewasa.

Pihak Health Protection Agency, Inggris, yang baru-baru ini membuat publikasi resmi pada sebuah program BBC bahwa dampak negatif ini sama sekali belum dapat dibuktikan dan pendapat ini didukung juga oleh sebuah institusi riset kesehatan telekomunikasi disana, dengan argument bahwa pemancar yang digunakan untuk teknologi ini sebenarnya berkekuatan sangat rendah dan tetap ada jarak dengan tubuh yang membuat radiasinya juga berlangsung dalam intensitas yang sangat rendah meski nilai yang mereka dapatkan berjumlah sekitar tiga kali lebih besar dari radiasi penggunaan ponsel biasa.

Mereka menekankan lebih lanjut bahwa bukan radiasi wi-fi lah yang menjadi masalah melainkan cara penggunaan komputer terutama laptop yang sering diletakkan di pangkuan hingga tak lagi memiliki jarak dengan tubuh.

Gelombang radio elektromagnetik yang digunakan untuk teknologi wi-fi, menurut mereka lagi berada ratusan kali lebih rendah dibandingkan sebuah microwave dan ambang batas yang ditentukan para ahli, dan meski masih terdeteksi adanya thermal interaction berupa kenaikan level temperatur jaringan tubuh, namun nilainya masih jauh dari ambang batas yang bisa mengakibatkan kerusakan.

Pendapat ini diperkuat lagi oleh beberapa institusi lain yang rata-rata mendapat hasil jauh lebih rendah daripada sinyal ponsel ketika digunakan untuk berbicara.

Hasil yang mereka laporkan, berada selama setahun di sekitar lokasi wi-fi sebanding dengan penggunaan ponsel dalam keadaan bicara selama 20 menit.

Bila kekhawatiran akan radiasi ponsel saja masih banyak diperdebatkan, maka wi-fi sama sekali mereka anggap belum pantas mengundang kekhawatiran tersebut.

Begitupun, mereka juga tetap menganjurkan untuk menggunakan teknologi ini dalam batas wajar sekaligus memperhatikan penggunaan perangkat komputer yang juga memiliki intensitas radiasi elektromagnetik yang berbeda-beda.

Paling tidak, penggunaan dalam batasan wajar ini bisa mencegah pengaruh buruk terhadap kesehatan yang bisajadi kepastiannya baru ditemukan dalam tahun-tahun mendatang.


artikel dari http://amillavtr.multiply.com

Foto-foto Tua


Ini adalah koleksi foto-foto tua saya dari berbagai sumber. Foto-foto ini menceritakan bagaimana sedikit sejarah Indonesia khususnya Jakarta. Jika kawan2 ini mendownloadnya lebih banyak silahkan saja berkunjung ke sini bila kawan2 memiliki foto-foto tua tolong sharing.............

Jakarta Oh Jakarta..........


Jakarta bermula dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung sekitar 500 tahun silam. Selama berabad-abad kemudian kota bandar ini berkembang menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai. Pengetahuan awal mengenai Jakarta terkumpul sedikit melalui berbagai prasasti yang ditemukan di kawasan bandar tersebut. Keterangan mengenai kota Jakarta sampai dengan awal kedatangan para penjelajah Eropa dapat dikatakan sangat sedikit.

Laporan para penulis Eropa abad ke-16 menyebutkan sebuah kota bernama Kalapa, yang tampaknya menjadi bandar utama bagi sebuah kerajaan Hindu bernama Sunda, beribukota Pajajaran, terletak sekitar 40 kilometer di pedalaman, dekat dengan kota Bogor sekarang. Bangsa Portugis merupakan rombongan besar orang-orang Eropa pertama yang datang ke bandar Kalapa. Kota ini kemudian diserang oleh seorang muda usia, bernama Fatahillah, dari sebuah kerajaan yang berdekatan dengan Kalapa. Fatahillah mengubah nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta pada 22 Juni 1527. Tanggal inilah yang kini diperingati sebagai hari lahir kota Jakarta. Orang-orang Belanda datang pada akhir abad ke-16 dan kemudian menguasai Jayakarta.

Nama Jayakarta diganti menjadi Batavia. Keadaan alam Batavia yang berawa-rawa mirip dengan negeri Belanda, tanah air mereka. Mereka pun membangun kanal-kanal untuk melindungi Batavia dari ancaman banjir. Kegiatan pemerintahan kota dipusatkan di sekitar lapangan yang terletak sekitar 500 meter dari bandar. Mereka membangun balai kota yang anggun, yang merupakan kedudukan pusat pemerintahan kota Batavia. Lama-kelamaan kota Batavia berkembang ke arah selatan. Pertumbuhan yang pesat mengakibatkan keadaan lilngkungan cepat rusak, sehingga memaksa penguasa Belanda memindahkan pusat kegiatan pemerintahan ke kawasan yang lebih tinggi letaknya. Wilayah ini dinamakan Weltevreden. Semangat nasionalisme Indonesia di canangkan oleh para mahasiswa di Batavia pada awal abad ke-20.

Sebuah keputusan bersejarah yang dicetuskan pada tahun 1928 yaitu itu Sumpah Pemuda berisi tiga buah butir pernyataan , yaitu bertanah air satu, berbangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan : Indonesia. Selama masa pendudukan Jepang (1942-1945), nama Batavia diubah lagi menjadi Jakarta. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta dan Sang Saka Merah Putih untuk pertama kalinya dikibarkan. Kedaulatan Indonesia secara resmi diakui pada tahun 1949. Pada saat itu juga Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada tahun 1966, Jakarta memperoleh nama resmi Ibukota Republik Indonesia. Hal ini mendorong laju pembangunan gedung-gedung perkantoran pemerintah dan kedutaan negara sahabat. Perkembangan yang cepat memerlukan sebuah rencana induk untuk mengatur pertumbuhan kota Jakarta. Sejak tahun 1966, Jakarta berkembang dengan mantap menjadi sebuah metropolitan modern. Kekayaan budaya berikut pertumbuhannya yang dinamis merupakan sumbangan penting bagi Jakarta menjadi salah satu metropolitan terkemuka pada abad ke-21.


* Abad ke-14 bernama Sunda Kelapa sebagai pelabuhan Kerajaan Pajajaran.
* 22 Juni 1527 oleh Fatahilah, diganti nama menjadi Jayakarta (tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi kota Jakarta keputusan DPR kota sementara No. 6/D/K/1956).
* 4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah kota bernama Stad Batavia.
* 1 April 1905 berubah nama menjadi 'Gemeente Batavia'.
* 8 Januari 1935 berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia.
* 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi.
* September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta.
* 20 Februari 1950 dalam masa Pemerintahan. Pre Federal berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia.
* 24 Maret 1950 diganti menjadi Kota Praj'a Jakarta.
* 18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai Daerah swatantra dinamakan Kota Praja Djakarta Raya.
* Tahun 1961 dengan PP No. 2 tahun 1961 jo UU No. 2 PNPS 1961 dibentuk Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya.
* 31 Agustus 1964 dengan UU No. 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.
* Tahun1999, melalaui uu no 34 tahun 1999 tentang pemerintah provinsi daerah khusus ibukota negara republik Indonesia Jakarta, sebutan pemerintah daerah berubah menjadi pemerintah provinsi dki Jakarta, dengan otoniminya tetap berada ditingkat provinsi dan bukan pada wilyah kota, selain itu wiolyah dki Jakarta dibagi menjadi 6 ( 5 wilayah kotamadya dan satu kabupaten administrative kepulauan seribu)


Download file:

* Peta Batavia, 1461_355-PetaBatavia1888.pdf (158 KB)
* Peta Jakarta, 1461_356-PetaJakarta.pdf (467 KB)

Arti sumpah pemuda 2008

Sumpah pemuda..........

Sumpah pemuda adalah suatu kejadian sejarah yang sangat membanggakan bagi diriku sebagai bangsa Indonesia. Kenapa aku bangga sebagai bangsa Indonesia.....? Mungkin kawan-kawan merasa heran dengan keadaan Indonesia ini masih ada kebanggaan aku sebagai bangsa Indonesia. Kita adalah bangsa yang besar, bangsa yang telah menyatukan tanah-tanah, suku, air menjadi satu dari bangsa lain memikirkan persatuan tanpa ada rasa pengusaan dan penindasan. Ketika Patih gajah mada mengumandakan persatuan dan kesatuan Nusantara dia memulai dengan laku yang mengharukan ya itu tidak memakan makanan kesukaannya.

Dan 1982 para pemuda yang memiliki visi dan misi yang sama berkumpul ditempat yang sama di jalan Kramat raya. Menyatakan.............

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE
BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE
BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG
BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928


Indahnya pernyataan sikap ini......... sedihnya yang terjadi sekarang....
bahkan kawan saya di milis dan di YM mengirimkan joke seperti ini...

" cewek Jawa, Menado dan Papua naik pesawat dari jkt ke dili. Tiba2 ditengah jalan pesawat oleng dan rasanya mo jth. Seketika si Jawa tadi ambil bedak dan gincu dandan cantik sekali, temannya bingung dan tanya, "Knp ko dandan?" Dia bilang, "Biasa kalau pesawat mau jth yang ditolong pertm kan yang plg cantik." Aehhh,si Menado ga bisa terima, lalu dia angkat roknya sampai tinggi. Temannya tanya, "Kenapa angkat rok sampai tinggi begitu?" Dijawab, "Biasa kalau pesawat jatuh yang pertm ditolong kan yang pahanya putih-putih. " Hehhh,si Papua sudah emosi sekali mendengar ocehan kedua temannya. Dia lalu buka baju dan telanjang. semuanya tampak hitam. temannya kaget dan bertanya, "Knp telanjang gitu?" Dengan enteng dia jawab, "Biasa kalau pesawat jatuh yang paling pertm dicari kan Kotak Hitam."

Mungkin bukan hal yang besar bagi yang tertawa tapi suatu yang menyedihkan ketika melihat yang dilakukan para pendeklarasi Sumpah Pemuda saat itu. Bahkan menurut literatur yang saya dapatkan ada beberapa orang tionghoa yang ikut serta

2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
yaitu :
a. Kwee Thiam Hong
b. Oey Kay Siang
c. John Lauw Tjoan Hok
d. Tjio Djien kwie


HIDUP DALAM DAMAI BANGSA KU INDONESIA....................

literatur terkait sumpah pemuda atau museum