Tenggelam Dalam Ketidak Berdayaan

Tuhan.....
Kaulah energi yang tak berbatas
Kaulah pancaran kekuatan yang menguasai jiwa dan tubuhku
Setiap napas dan aliran darah adalah dirimu

Tuhan.....
Kau menciptakan rasa yang begitu hebat
Dulu aku meremehkan rasa ini
tapi aku tak berdaya dengan ciptaan mu yang maha dasyat ini

Tuhan....
Kuatkan aku dengan pancaran energi-energimu
Biarkan aku sadar dalam dimensiMu
Aku adalah diri Mu yang melupakan sumber asal ku

Tuhan....
Sanggupkan aku menghadap Kau dengan tubuh penuh noda
Ikrarkan aku dalam satu ikatan janji di hadapan Mu
biarkan aku bersamanya.........

Welcome to Indocomtech 2008!


Akhirnya datang juga Pameran komputer indocomtech....!
jangan lupa datang ya ke Indocomtech tanggal 12 sampe 16 November 2008 di Hall A, Hall B, Cendrawasih dan Plennary Hall di Balai Sidang Jakarta Convention Center ( senayan . jadi kawan-kawan yang mo beli hardware baru atau hanya sekedar mencari referensi ato mo rekreasi atauuuuuuuu sekedar mo liat spg-spg cantik tentunya heheheheheh........... Oh ya menurut website resminya nanti ada penghargaan dari APICTA (Asia Pacific ICT Award) buat apa ya..???? dan the 1st IndogameShow wah rame nich.
dan disana ada bursa buku-buka yang berhubungan dengan dunia IT tentunya
makanya jangan lupa datang.......................................

HATI-HATI BIKER

Musim hujan telah datang......

Daun-daun basah karena siraman butir-butir hujan yang datang tak tentu waktu dan arahnya. Jalan-jalan di Jakarta mulai digenangi air-air hujan yang begitu melimpah. Wilayah Jakarta merupakan dataran rendah yang memiliki resiko banjir yang cukup besar. Sejak jaman Belanda dahulu Jakarta adalah langganan banjir. Begitu hebatnya banjir di Jakarta sampai-sampai perbaikan sanitasi kota tercinta kita ini telah di buat sejak jaman Belanda.
Ketika jaman Cang Ato ( Soeharto ) Jakarta memiliki jalan-jalan yang cukup rapih dan kuat walaupun banjir dan hujan datang silih berganti. Jadi ingat...dulu ketika ada pengerjaan jalanan, aspal yang di bakar oleh kayu-bakar dalam tong adalah pemandangan yang cukup sering aku lihat ketika aku kecil. Tong besar yang di potong sedikit tengahnya sebagai kuali besar untuk memasak aspal. Lalu bongkahan batu-batu kerikil di hamparkan di jalan-jalan, ketebalan kerikil-kerikil ini bisa mencapai 30 cm. Jalan-jalan itu sangat kuat sekali hingga 5 tahun usaia aku beranjak hanya sedikit aspal yang terkelupas. Beda di jaman sekarang, aspal yang di gunakan adalah aspal-aspal instan yang tidak lg dimasak dalam kuali-kuali besar tapi dibawa mobil aspal dan dituangkan secara merata dengan mesin. Dan kerikil-kerikilnya kecil-kecil sekali dan telah berwarna hitam karena aspal mungkin kerikil ini sebelumnya telah dimasak terlebih dahulu. Hamparan Kerikil besar-besar dan tebal tidak terlihat lagi, yang ada hanya kerikil halus dan tipis tebalnya hanya 5-10 cm. Dan pengerjaan pengaspalan ini juga terkesan buru-buru dan ingin cepat selesai.
Kita bisa lihat dibeberapa sudut ibu kota banyak pengaspalan yang tidak memperhatikan sanitasi yang ada. Kadang pengerjaan ini menutupi jalannya air keluar dari jalanan, dan tentunya air akan menggenang berhari-hari lalu secara perlahan-lahan merusak aspal murahan tersebut. Sudah barang tentu jalanan akan cepat berlubang dan rusak. Belum lagi sanitasi air yang berada dibawah jalan raya, biasanya saluran air ini di tutupin oleh besi segi empat. Awalnya penutup ini sejajar dengan jalan raya tapi kemudian ketika pengerjaan pengaspalan besi ini tidak di naikkan menjadi sejajar kembali, besi itu di biarkan sejajar dengan aspal lama. Aspal baru yang telah bertumpuk-tumpuk karena selalu rusak dan diaspal ulang menyebabkan area yang ada besi saluran ini menjadi lubang-lubang baru yang cukup berbahaya bagi semua orang khususnya biker. Lubang ini sangat dalam bisa mencapai 30 cm, cukup untuk membuat motor terjungkal dan mati. Keadaan ini dapat dilihat di samping pintu tol rawamangun dan tempat-tempat lainnya. Bahkanyang parahnya lagi penutup saluran air yang error seperti ini ada di depan jalan Thamrin, jalan yang sering di lewati para pejabat. Dimanakah mata pejabat ini...........